Satu-satunya "Hollywood"berbasis komunitas di dunia menjadikan wilayah Bandung / Jawa Barat menjadi Studio Alam Film Komunitas Internasional terluas , sekaligus sebagai Jejaring Sanggar Talenta Film "Cross Cultural" terbesar dan jaringan Studio Komunitas terbanyak.
Menjadikan wilayah Bandung sebagai basis inkubasi produksi film-film komunitas (pasar horizontal) seluruh dunia: Independent Artist, Independent Filmmakers, Independent Scriptwriter, Independent Coreo, dll. Dimana dari pengaruh broadband environment terhadap pasar horizontal global , sistem komunitas berproduksi (long tail tak berujung masif) dan hanya disediakan platform tayang seperti Youtube , Vimeo, IPTV decoder,dll, namun akumulasi market capital telah menandingi pasar vertikal Hollywood sekalipun yang berproduksi maximal. Namun lain hal di negara maju yang sudah ada sebuah sistem industri horizontal yang mature sehingga masifnya pasar long tail bisa di manage , di negeri kita dengan semangat Bandung Communitywood, kita inisiasi pengembangan sebuah sistem "inkubasi " pasar horizontal agar konten tidak hanya hadir, namun lebih terdukatif masif, terstruktur masif dan potensial . "Welcome to Bandung Communitywood". "Hollywood sebagai industri vertikal yang sudah hampir 100 tahun lamanya , sejarah berdirinya mendekati bahan baku Celluloid (tambang di California). Bollywood hal yang sama sebagai industri vertikal mature yang telah matang bersinergi dengan industri fashion India berpromosi lewat film. Bagaimana di Indonesia untuk mengejar hal yang sama secara fisik? Sudah saatnya berpikir kehadiran broadband environment sebagai suatu advantage untuk menciptakan suatu industri konten horizontal berbasis komunitas berproduksi (youtube ala Indonesia namun lebih unique dan different yakni tersistem dan berpola inkubasi , sesuai kondisi masyarakat dan budaya di Indonesia namun tetap menyatu dengan masyarakat global), menciptakan komunitas kreatif horizontal lokal berkolaborasi dengan talenta independent dunia menjadi sebuah komunitas internasional di wilayah Bandung Communitywood." BANDUNG COMMUNITYWOOD Bandung Communitywood menerapkan Community Based Independent Film Production . Memberdayakan dan mengkolaborasikan bersama dalam suatu project film rutin : komunitas kreatif belakang layar dan depan layar sekaligus , bersama-sama memproduksi karya film panjang independent. Komunitas kreatif "belakang layar" seperti indepedent filmmaker, pemusik indie, penulis lepas, pelajar kreatif,coreo people, dll. Dan komunitas kreatif "depan layar" seperti teater kampus/sekolahan, independent artist, street dancer, dll . Berkolaborasi bersama. Diinisiasi oleh permodelan www.filmbersama.com ,dikombinasi kekuatan wilayah kreatif Bandung sebagai studio komunitas bagi All Creative People dari Bandung, seNusantara hingga Manca Negara yang bergabung di aktivitas Bandung Communitywood melalui jejaring Sanggar Talenta Film - Bandung Communitywood yang menyebar di area-area kelurahan/kecamatan se wilayah Bandung (Kota / Kabupaten) , diinkubasi oleh Community College : Bandung Screen College dan afiliasi konsorsium Co Productionnya yang concern terhadap creative community development. Dan support distribusi tayang lokal (Bioskop Rakyat Keliling, Taman Film, Local Cinema) hingga tayang nasional dan Manca Negara (Platform broadband : IPTV, Smart TV, Web,Inflght,dll ,serta platform broadcast : cable, satellite , dan hingga independent cinema worldwide network). Jejaring Sanggar Talenta Film - Bandung Communitywood menjadi basis berkumpulnya tidak saja local talents namun juga worldwide talents (talenta Manca Negara) yang datang ke wilayah Bandung bergabung di sanggar-sanggar talenta film yang sudah tersebar di seluruh wilayah kelurahan / kecamatan Bandung (Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat , dan Kabupaten Bandung termasuk skala produksi menyebar seantero wilayah Jawa Barat) dengan masing-masing basis kompetensinya : terdapat sanggar studio alam, sanggar tari daerah untuk coreo film, sanggar batik untuk wardrobe film, sanggar acting untuk actress/actors film komunitas Bandung Communitywood , sanggar melukis untuk property film, sanggar musik daerah untuk backsound film ,dll . Dan terdapat pola international co-production para stakeholders lokal dan dunia yang bergabung di Bandung Communitywood. Satu-satunya "Hollywood"berbasis komunitas di dunia menjadikan wilayah Bandung menjadi Studio Alam Film Komunitas Internasional terbesar dan sekaligus sebagai Jejaring Community Studio terbanyak dan jaringan Sanggar Talenta Film Cross Cultural terluas. |
|
Dari Jawa Barat untuk Indonesia dan Dunia
Jaringan Community Studio (School Studio, Campus Studio dan Citizen Studio) di wilayah Bandung Communitywood sebagai jaringan talenta
belakang layar dan lokasi inhouse production berjaring .
Jaringan Sanggar Komunitas Internasional (Cross Cultural) wilayah Bandung Communitywood sebagai jaringan talenta
depan layar (dan behind) .
Jaringan Studio Alam wilayah Bandung Communitywood sebagai jaringan lokasi produksi outdoor / community camp.
Cross Cultural Sanggar yang menyebar di berbagai wilayah Bandung Communitywood mewadahi International Communities : Worldwide Independent Artist, International Students, Art Cultural Entities, Int.Funding Development yang berkolaborasi dengan berbagai talenta lokal.
International co -production di berbagai wilayah Bandung Communitywood selain menjadi wilayah aktivitas cross cultural sekaligus juga menjadi lokasi komunitas pelajar belajar bahasa-bahasa dunia lewat kegiatan produksi film-film komunitas Internasional sebagai bagian
Foreign Language Art & Film Centre.
International co -production di berbagai wilayah Bandung Communitywood selain menjadi wilayah aktivitas cross cultural sekaligus juga menjadi lokasi komunitas pelajar belajar bahasa-bahasa dunia lewat kegiatan produksi film-film komunitas Internasional sebagai bagian
Foreign Language Art & Film Centre.
FILM-FILM (Panjang) KOMUNITAS
BANDUNG COMMUNITYWOOD
Film Musikal
Film Dance
Film Drama Anak-anak dan Remaja
Film Action
dll
BANDUNG COMMUNITYWOOD
Film Musikal
Film Dance
Film Drama Anak-anak dan Remaja
Film Action
dll
"Survey
Variety 2014 terhadap remaja AS ternyata tokoh terpopuler bagi mereka
bukan selebritas muda Hollywood tetapi selebritas youtube yang mungkin
tidak bunyi namanya di telinga kita seperti Smosh,the Finebrosh,
Pewdiepie,dll (Pasar Horizontal).Nama-nama hebat Hollywood seperti
Jennifer Lawrence ,Katty Perry dll (Pasar Vertikal) peringkatnya jauh
di bawah. Ini hanya contoh kecil bahwa kita perlu keluar dari menara
gading, turun ke jalan mendengarkan. Betul, zaman memang sudah
berubah".(Koran Kompas 15 Feb2015@Myrna Ratna).
"Kita tidak bisa lagi mengajari audiens bagaimana mengonsumsi film. Kita yang harus mengerti bagaimana perilaku mereka, apa yang mereka sukai, norma apa yang berlaku di antara mereka. Bukan sebaliknya ". (Liz Rosenthal , CEO Power to Pixel London)
"Bandung Communitywood adalah gerakan komunitas mensasar pasar user created content (long tail horizontal market) yang belum tergarap sistematis , struktural dan masif di negeri kita namun dimana di banyak negara maju yang sudah bahkan mengalahkan pasar vertikal high profile production. Dibangun sebuah sistem yang sesuai dengan aktivitas, budaya dan local wisdom Indonesia, yakni pola inkubasi : komunitas berproduksi mandiri seperti halnya youtube/vimeo di pasar horisontal namun lebih terinkubasi "creative community based empowerment", mengkolaborasi talenta belakang layar dan depan layar komunitas-komunitas kreatif, sekaligus sinergi talenta lokal dan talenta independent manca negara.Sebagai upaya membangun Industri Kreatif Konten Nusantara berbasis Komunitas menuju pasar dunia "broadband environtment" ".(Arvin Miracelova, Founder Bandung Communitywood, CEO Bandung Screen College dan Filmbersama.com )
"Kita tidak bisa lagi mengajari audiens bagaimana mengonsumsi film. Kita yang harus mengerti bagaimana perilaku mereka, apa yang mereka sukai, norma apa yang berlaku di antara mereka. Bukan sebaliknya ". (Liz Rosenthal , CEO Power to Pixel London)
"Bandung Communitywood adalah gerakan komunitas mensasar pasar user created content (long tail horizontal market) yang belum tergarap sistematis , struktural dan masif di negeri kita namun dimana di banyak negara maju yang sudah bahkan mengalahkan pasar vertikal high profile production. Dibangun sebuah sistem yang sesuai dengan aktivitas, budaya dan local wisdom Indonesia, yakni pola inkubasi : komunitas berproduksi mandiri seperti halnya youtube/vimeo di pasar horisontal namun lebih terinkubasi "creative community based empowerment", mengkolaborasi talenta belakang layar dan depan layar komunitas-komunitas kreatif, sekaligus sinergi talenta lokal dan talenta independent manca negara.Sebagai upaya membangun Industri Kreatif Konten Nusantara berbasis Komunitas menuju pasar dunia "broadband environtment" ".(Arvin Miracelova, Founder Bandung Communitywood, CEO Bandung Screen College dan Filmbersama.com )